Ubud, Bali |
Libur
pergantian tahun ini diisi dengan mengunjungi pulau tempat bersemayam
dewa-dewi. Sebuah destinasi yang lengkap dengan lanskap pegunungan hingga
pesisir yang menawan. Menjadikan Bali sebagai deretan daerah penyumbang devisa
negara terbesar dari sektor pariwisata. Turis mancanegara menjadi pemandangan
yang tidak asing lagi di kawasan ini.
Mau liburan
sambil menikmati kopi-kopi dari Pulau Dewata? Kopitala.com punya beberapa rekomendasi
tempat ngopi yang wajib dikunjungi di Bali. Simak!
Seniman Coffee Studio, Ubud (@senimancoffee)
Seniman Coffee Studio |
Berangkat
dari Denpasar yang hangat menuju kawasan Ubud yang lebih sejuk. Melaju dengan
motor sewaan dan hanya berbekal Google
Maps untuk menikmati secangkir kopi di Seniman Coffee Studio Bali.
Perjalanan dari menuju ke Ubud ini terbilang lancar tetapi sedikit macet ketika
sudah dekat dengan lokasi. Terlebih diberlakukan one way di beberapa titik sehingga kami harus putar balik dan
sedikit lawan arah untuk mencapai tujuan.
Akhirnya
kami sampai di gerai kopi yang digagas oleh David Sullivan dan
Rodney Glick pada tahun 2011. Seniman Coffee Studio terletak di Jalan Sriwedari No. 5, Ubud, yang siang itu sudah ramai
akan pengunjung yang memenuhi bangunan utama di mana pusat kegiatan seduh
menyeduh dan transaksi berlangsung. Tidak hanya pengunjung yang ramai tetapi interior
ruangan yang bernuansa kayu tersebut riuh warna-warni akan ragam produk kemasan
roasted beans, teh dan cokelat
premium, merchandise, mesin espresso,
peralatan seduh manual, dan di dinding-dindingnya terpampang rincian menu single origin yang ditawarkan.
Dikarenakan
sedang di Bali, maka pesanan kopi pun single
origin Bali Kintamani. Mengejutkan ketika melihat kopi disajikan di atas
baki yang memanjang seperti tongkat baseball
dengan permukaan yang datar berisi cangkir kopi, gelas kecil berisi air
mineral, dan sepotong kue kering. Agak ngeri membayangkan pramusaji membawa
baki panjang tersebut jika sedang ramai pengunjung.
Seniman
Coffee Studio tidak hanya menjual single
origin roasted beans, teh dan cokelat premium serta merchandise. Di seberang gerai kopi ini terdapat Tetap Happy Coffee
Roasters yang menjadi tempat menyangrai kopi sekaligus toko yang menjual
berbagai peralatan seduh manual dan mesin espresso, beragam ukuran gelas, kaos,
cold brew, sabun yang diolah dari
kopi hingga kursi goyang andalan mereka, Bar
Roker Chair.
Titik Temu Coffee,
Seminyak (@titiktemubali)
Titik Temu |
Tak perlu waktu lama untuk membuat Titik Temu dikenali. Pemiliknya
merupakan dara muda bersuara merdu yang jadi idola seantero negeri yang belum
lama ini bikin patah hati para lelaki, Raisa. Bersama teman-teman dari berbagai
latar belakang, Raisa membangun Titik Temu di Jalan Cendana No. 1, Seminyak.
Dengan konsep semi-outdoor, Titik
Temu menawarkan interior kayu di bagian dalam dan nuansa kebun di bagian luar.
Matahari sedang terik-teriknya kala itu. Memasuki Uma Seminyak seperti
oase di tengah gurun. Nuansa sejuk menyergap seketika dari sepoi angin dan
rimbun pepohonan di taman. Titik Temu terletak di sebuah bangunan terintegrasi
yang di dalamnya terdapat toko seni, restoran, dan café.
Pengunjung dimanjakan dengan banyak pilihan tempat untuk menyeruput kopi. Bangunan Titik Temu terdiri dari dua lantai di mana bagian atas terdiri dari meja lesehan dan tempat duduk berundak serupa tangga dilengkapi meja-meja kecil; di bagian luar (taman) terdapat meja dan bean bag, dan bagian dalam di lantai dasar seperti gerai kopi pada umumnya dengan dinding-dinding kaca dan interior bernuansa industrial minimalis. Pelayanan yang bersahabat membuat siapapun yang datang merasa nyaman untuk berlama-lama ada di sini.
Hungry Bird Coffee Roaster, Canggu (@hungrybirdcoffee)
Hungry Bird Coffee Roaster |
Toko kopi
yang satu ini sudah tidak asing lagi di telinga para pegiat kopi. Peramu kopi
di Hungry Bird Coffee Roaster (HBCR) telah menjadi langganan juara kompetisi
kopi skala nasional. Di perhelatan Indonesia Coffee Events, Restu Sadam Hasan
berhasil meraih juara pertama pada tahun 2017 untuk regional Eastern
Championship pada kategori Indonesia Latte Art Championship (ILAC) dan juara
kedua di kategori dan regional yang sama pada tahun 2018. Selain itu, ada Michail
Seno Ardabuana pemenang kategori Indonesia Brewers Championship (IBrC) di
Eastern Championship tahun 2017 dan juara ketiga di tahun 2018 untuk kategori
dan regional yang sama.
Michail Seno Ardabuana |
HBCR mulai
menyeduh sejak 2012 dan merambah ke dunia sangrai kopi di 2013. Sebuah
rumah di Jalan Raya Semat (Jalan Perancak) No.86,
Canggu, dimodifikasi menjadi sarang bagi para pecandu kopi. Buka sejak pagi jam
08.00-17.00 WITA dan selain tempat ngopi, sarang ini juga jadi tempat sarapan, brunch, dan santap siang favorit
wisatawan mancanegara.
Siang di awal Januari 2018 itu,
perusahaan listrik negara sedang memadamkan aliran listrik di daerah Canggu.
Otomatis sarang ini terasa panas tanpa mesin pendingin. Mesin espresso juga tak
bisa beroperasi. Sudah jauh-jauh datang harus menghadapi kondisi darurat
seperti ini.
Hebatnya, barista dan kasir gerai kopi ini masih tersenyum melayani para pengunjung yang datang dan meminta maaf akan kondisi yang kurang nyaman tersebut. Beberapa bule juga masih tampak bertahan menyeruput kopi mereka.
Mencoba single origin hasil sangrai HBCR, yaitu Gayo Kering Gading yang
diseduh langsung oleh Michail Seno Ardabuana. Secangkir kopi hangat yang nikmat
dengan harga terjangkau, Rp 25.000. Berbeda dari gerai kopi Jakarta di mana
harga kopi lokal dan kopi internasionalnya terpaut jauh. HBCR membanderol harga
kopi internasional sama dengan harga kopi lokalnya. Sungguh menggoda untuk
mencicipi secangkir kopi lagi. Akhirnya, Tanzania Oran Agri Peaberry menjadi
pilihan berdasarkan rekomendasi Seno. Ia pun menyeduh kopi rekomendasinya
tersebut. Namun, pria ini merasa kurang memberikan hasil seduh yang maksimal.
Seketika, ia menggiling ulang biji kopi yang sama dan menyeduh kembali dengan teknik
yang sepertinya berbeda. Seduhannya yang terakhir memang lebih baik daripada
yang sebelumnya.
Tanpa terasa matahari kian meredup. Terik
berganti dengan sejuk angin sore. Gerai kopi ini pun berbenah. Jam operasional
segera berakhir.
Akan ada rekomendasi tempat ngopi lainnya
di #KembaraKopi #7: Bali (Bagian II). Nantikan artikel berikutnya ya!
Jika ada tempat ngopi yang wajib buat
dikunjungi, share di kolom komentar!
keren mbak mar artikelnya
ReplyDeleteTerima kasih sudah mampir, Mas Way :)
DeleteSudah pernah coba Kopi Serius di Solo, mbak? Asyik tempatnya, single originnya juga banyak
ReplyDeleteSayangnya belum nih. Kalau ke Solo, nanti akan mampir ya. Terima kasih rekomendasinya :)
DeleteMampir di sini juga sebelum melipir ke Solo, mbak
Deletehttps://jelajahlangkah.wordpress.com/2018/05/21/ngopi-kelas-dunia-di-pawon-luwak-coffee/
Recommended!